Minggu, 03 Oktober 2010

Menciptakan Nilai Tambah pada Perumahan

Pembangunan perumahan, apartemen dan kawasan niaga mulai tumbuh subur hampir diseluruh Indonesia pertanda bahwa keadaan perekonomian makro sudah mulai berjalan lagi. Tumbuh suburnya pembangunan tersebut tentu saja mengakibatkan persaingan bisnis di sektor ini semakin ketat, ketatnya persaingan bisnis ini memungkinkan para pengembang mencari jalan paling mudah untuk mengatasi cash flow perusahaan, langkah paling mudah yang bisanya dilakukan adalah menurunkan harga. Pertanyaannya adalah, apakah dengan jalan tersebut seluruh permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat diselesaikan?


nilai_lebih_perumahan




Walau diakui bahwa dengan menurunkan harga dapat meningkatkan penjualan dalam jangka pendek tapi ini tidak selamanya berhasil. Penurunan harga di dalam perusahaan sendiri akan mengurangi margin bahkan memungkinkan kerugian, disisi kompetisi pesaing juga akan melakukan langkah yang sama sehingga kalau ini dilakukan terus menerus akan mengakibatkan kebangkrutan.

Sebagai pengembang tentu saja membuat nilai tanah menjadi lebih bernilai merupakan suatu keharusan, karena karakter dasar usaha ini adalah meningkatkan nilai jual tanah untuk mendapatkan profit. Semakin bagus kita memberikan nilai tambah pada tanah ini semakin besar profit yang akan kita terima.

Pada saat pengembang membangun rumah serta membuat sarana dan prasarananya sebetulnya tanah yang dikembangkan tersebut sudah mempunyai nilai tambah, yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana kalau semua pengembang melakukan hal yang sama karena sarana dan prasarana merupakan persyaratan mutlak pengembangan perumahan? Dari sini bisa dilihat bahwa walaupun sudah ada nilai tambah kalau semua pengembang melakukan hal yang sama nilai tambah tersebut menjadi tidak terasa dan kalau semuanya perumahan melakukan hal yang sama seperti ini maka perumahan yang dijual menjadi barang komoditi. Barang komoditi ini biasanya tidak mempunyai nilai tawar di mata pembeli. Nah pada saat barang komoditi tersebut persediaannya lebih tinggi dari permintaan inilah nilai tawar pembeli kepada komoditi tersebut lebih tinggi sehingga harga jual tanah dan bangunan dihargai seharga biaya pokok produksi. Nah, saat inilah terjadi persaingan dalam harga.

Perumahan yang dikembangkan agar tidak menjadi barang komoditi maka rancanglah perumahan yang dikembangkan agar mempunyai perbedaan dengan perumahan lainnya dengan menciptakan nilai lebih pada perumahan lainnya.

Salah satu cara untuk menciptakan nilai lebih adalah melihat potensi-potensi lokasi dimana perumahan tersebut berada, sarana dan prasarana kota, keadaan sosial ekonomi masarakat dan hal-hal lainnya.

Potensi lokasi seperti laut, sungai, danau dan kontur tanah bisa jadi merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan. View sungai, laut atau bahkan danau bisa jadi merupakan merupakan potensi yang bisa dijual dan dimanfaatkan menjadi nilai lebih yang tidak dipunyai perumahan lain. View laut bisa menjadi pemandangan yang indah, dengan keindahan tersebut rumah yang mempunyai view tersebut bisa dijual tinggi karena di perumahan lain tidak ada keadaan ini, keberadaan sungai disatukan dengan kawasan sebagai tempat mancing serta wisata keluarga juga memberikan nilai lebih pada kawasan perumahan, demikian halnya dengan danau. Potensi alam ini harus benar-benar dimanfaatkan dan didisain terintegrasi dengan perumahan sehingga perumahan ini akan berbeda dengan lain dan sekaligus akan menciptakan nilai lebih tersendiri pada perumahan ini dibandingkan dengan perumahan lainnya.

Sarana dan prasarana kota yang buruk memang menjadi kendala dalam pengembangan perumahan tapi bila kita bisa memanfaatkannya dengan baik kendala tersebut justru akan menjadi kelebihan diperumahan yang kita bangun. Sebagai contoh PDAM disuatu daerah tidak bisa mensuplai perumahan yang sedang dikembangkan sementara itu kalaupun bisa juga suplainya tidak lancar, dengan tambahan investasi sumur bor dan membuat jaringan PDAM sendiri perumahan yang dikembangkan akan mempunyai nilai lebih dan bisa klaim bahwa perumahan kita paling baik dari perumahan pesaing karena air tidak pernah berhenti mengalir tidak seperti air di perumahan lainnya.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah perumahan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam membubuat segmentasi pasar dan positioning, dengan mempelajari kondisi sosial ekonomi dan melihat pesain yang ada kita bisa masuk di ceruk pasar mana perumahan kita bisa bermain, dengan bermain di ceruk pasar yang tepat kita bisa mebuat harga yang tepat karena perumahan yang kita bangun berbeda dengan perumahan lainnya tentu saja tidak hanya sekedar berbeda tapi juga lebih baik.

Dengan ada nilai lebih pada rumah yang dibangun, rumah tersebut akan menjadi produk yang unik dan mempunyai brand yang baik sehingga perumahan tersebut tidak perlu lagi memperebutkan konsumen dengan jalan menurunkan harga atau bermain di harga murah.

(tulisan ini pernah dimuat di majalah bisnis properti) (mastono.info/menciptakan-nilai-tambah-pada-perumahan.htm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar