Sabtu, 07 Maret 2009

Sengketa Keluarga : Tanah Warisan Hilang, Yang Ada Ikut Berkurang

Mungkin ini sebuah kejadian yang sedikit agak lucu. Setidaknya menurut sya lho. Dibalik sengketa tanah ternyata ada kisah lucu yang terselip di dalamnya. Kisah Ini di alami oleh warga tetangga daerah saya.
Dua saudara ini memperebutkan tanah warisan. Masing - masing mengklaim bahwa dia lah yang berhak memilikinya. Karena tidak kunjung menemukan solusi karena masing - masing tidak mau mengalah akhirnya mereka menyewa pengacara. Padahal mereka satu darah, satu keturunan, satu keluarga, adik kakak. Proses bergulir terus namun masalah tak kunjung usai, selalu menuai jalan buntu.
Lama kelamaan akhirnya kasus ini berhenti juga. Bukan karena yang satu menang atas yang lain. Tetapi usut punya usut ternyata keduanya kedodoran masalah biaya yang sudah masing-masing habiskan selama berjalannya sengketa. Mereka sudah tidak sanggup lagi membayar biaya untuk pengacara dan ongkos kesana kemari.
Dikalkulasikan ternyata harga tanah yang diperebutkan ( yang di jadikan bahan sengketa) tersebut nilainya sudah tidak cukup untuk menutup biaya selama proses sengketa. Itu tadi, untuk membayar biaya pengacara dan ongkos kesana-kemari.
Pengacara ganti-ganti terus sementara sang pengacara harus dikasih ongkos untuk kesana-kemari. (sssstt biasanya sih dikampung, yang mereka bilang pengacara cuma "katanya ia pengacara" atau ngaku-ngaku saja sebagai pengacara karena pinter ngomong. anehnya ada aja orang yang percaya). Akhirnya kasus itu berhenti dengan sendirinya.
Salah satu pihak ternyata ada juga yang membuat mereka islah. Setidaknya mereka berdua mau bersepakat tanah itu dijual dan masing-masing kebagian separuh. Yeeeuuuh telat, coba kalau dari awal!
Uang bagian tersebut dijadikan untuk menutupi utang bekas biaya -biaya selama sengketa (bayar pengacara dan ongkos kesana kemari itu lho). Ternyata dari uang tersebut masih tidak cukup untuk menutupi semua utang-utang. Merka masing-masing harus merogoh kocek lagi yang jumlahnya lumayan. Jadi tanah warisan hilang, yang ada ikut melayang.
Makanya ayo dong ngak usah berebut warisan ya. Kasihan ornag tua Anda nangis. Bicara aja dengan kepala dingin dan buang jauh-jauh ego dan keserakahan ya.

1 komentar:

  1. Halo, nama saya Setiabudi, saya telah ditipu 8 Juta karena aku butuh modal besar dari 40 Juta, bisnis saya hancur sampai saya bertemu dengan seorang teman yang memperkenalkan saya dan suami saya ke Mrs Alexandra yang akhirnya membantu kami mendapatkan pinjaman dalam dirinya perusahaan, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan.

    alexandraestherloanltdd@gmail.com
    alexandraestherfastservice@cash4u.com,

    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com informasi atau saran yang perlu Anda ketahui.
    Terima kasih .

    BalasHapus