Sabtu, 07 Maret 2009

Biong Tanah, Biang Masalah

Saya sebenarnya tidak tahu persis apakah "Biong" itu. Yang jelas orang yang menjadi perantara jual-beli tanah atau yang mencari pihak yang akan menjual tanah, di daerah kami khususnya, biasa disebut biong tanah. Istilah sebenarnya mungkin sebutan lain untuk mediator, perantara, atau calo. Saya lebih condong untuk mereka adalah "calo Tanah". Setelah beberapa lama berlalu ternyata mereka -para biong tanah- meninggalkan beberapa masalah.

Saat terjadinya pembebasan tanah atau pembelian tanah besar-besaran, para biong ini betul-betul menjadi raja duit. Bahkan salah satu diantara mereka uangnya pun sangat banyak, dijadikan bantal, disimpan pake karung. Wah pokoknya buanyak deh untuk ukuran di wilayah kami. Hampir tiap malam rumahnya selalu penuh dengan tamu-tamu.

Setelah beberapa tahun berlalu (Sekitar 2007 awal), si biong yang tadinya "Raja Duit" ini hanyalah tinggal kenangan. Anaknya patah tulang kaki akibat kebut-kebutan di jalan, iapun sakit-sakitan. Yang lainnya lagi adalah ia meninggalkan setumpuk masalah menyangkut jual - beli per tanah an.

Setelah beberapa tahun berlalu, ada beberapa hal yang terkuak :
Pertama, ternyata biong ini untung besar. Si penjual tanahnya dibeli dengan harga sekian dan oleh si biong kepada si pembeli di pasang harga sekian. Misal harga dari si pemilik tanah 3500, ia pasang kepada dipembeli 7.500. Dari si penjual ia dapat prosentase dan dari si pembeli ia dapat selisih 4.000. kali sekian puluh ribu meter. Ini anggap saja bukan masalah, khusunya bagi si penjual. Bagi rekan - rekan si Biong yang kebagian kecil apalagi yang tidak kebagian tentu mereka mempermasalahkan dan sempat kenceng juga kedengarannya.
Kedua, ternyata diantara beberapa pemilik tanah mulai berani buka suara bahwa mereka mengaku belum menerima sebagian uang pelunasan tanahnya. Sementara tanah yang ia jual sudah mulai ada yang dibangun. Heranya pihak pembeli pun mengaku sudah merasa membayar seluruh tanah yang ia beli. Akhirnya melalui proses perundingan, klarifikasi dan pengumpulan bukti - bukti akhirnya pihak pembeli bersedia untuk membayar uang sisanya.
Entah para biong ini bermain seperti apa yang jelas tanah-tanah tersebut ada yang bayarannya bisa terlewatkan hingga ribuan meter.

2 komentar:

  1. Halo, nama saya Setiabudi, saya telah ditipu 8 Juta karena aku butuh modal besar dari 40 Juta, bisnis saya hancur sampai saya bertemu dengan seorang teman yang memperkenalkan saya dan suami saya ke Mrs Alexandra yang akhirnya membantu kami mendapatkan pinjaman dalam dirinya perusahaan, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan.

    alexandraestherloanltdd@gmail.com
    alexandraestherfastservice@cash4u.com,

    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com informasi atau saran yang perlu Anda ketahui.
    Terima kasih .

    BalasHapus
  2. Saya ada sawah 8 hk/hk 1 miliar

    BalasHapus