Sabtu, 07 Maret 2009

Bingung Investasi Tanah

Ayah saya mempunyai sebidang tanah yang lokasinya berada di sebelah universitas yang sedang berkembang. Luas tanah Sekitar 1500 m2. Abang saya menyarankan agar tanah tersebut dijual saja kepihak universitas yang memang pernah memintanya sendiri pada kami, tetapi ibu saya tidak setuju. Alasan beliau adalah ingin mengembangkan sendiri tanah tersebut.
Pertanyaan saya:
1. Lebih menguntungkan mana: tanah tersebut dijual ke pihak universitas (atau ke pihak manapun), lalu kami sekeluarga mencari kembali tanah yang lebih luas di daerah pinggiran; atau dikembangkan sendiri?

2. Lalu apabila kami--untuk mengikuti keinginan Ibu, ingin mengembangkan sendiri tanah tersebut, usaha apa yang kira-kira bisa dan cocok untuk dikerjakan/ dibangun di wilayah tersebut? Mohon sarannya dan terima kasih.

Jawaban:
Cara terbaik dalam mengambil suatu keputusan finansial adalah dengan menganalisa terlebih dahulu untung ruginya masing-masing pilihan yang ada. Sehingga apapun keputusan yang diambil, sudah diperhitungkan dengan matang dengan mempertimbangkan akibat yang terjadi karena mengambil keputusan tersebut.

Saat ini keluarga Anda dihadapkan pada 2 pilihan pengambilan tindakan keuangan, yaitu menjual atau tidak menjual tanah milik ayah Anda. Karena itu, marilah kita teliti untung-ruginya masing-masing pilihan tersebut:
I. Untung-rugi menjual tanah:
- KEUNTUNGAN menjual tanah adalah keluarga Anda akan mendapatkan keuntungan dari hasil selisih harga beli tanah tersebut, dengan harga jual saat ini. Sejumlah dana tunai yang didapat dari hasil menjual tanah tersebut, kemudian bisa diinvestasikan kembali agar bisa menghasilkan pendapatan.
- Sedangkan KERUGIAN menjual tanah tersebut adalah berkurangnya aset atau harta tetap berupa tanah, sehingga potensi keuntungan dari kenaikan harga tanah juga terhenti.

Dari analisa untung rugi menjual tanah, maka keputusan untuk menjual atau tidak menjual tanah tersebut sebaiknya dengan pertimbangan sebagai berikut: jika tanah tersebut jadi dijual, maka dana hasil penjualan tanah tentunya akan diinvestaikan kembali, baik dalam bentuk tanah lagi, maupun produk investasi lainnya.

Logikanya, dana hasil jual tanah tersebut, sebaiknya diinvestasikan pada suatu produk investasi yang memberikan return lebih tinggi dari investasi ke dalam tanah. Krena itu, keputusan menjual tanah sebaiknya tidak diambil jika keluarga Anda belum tahu akan digunakan untuk apa dana hasil penjualan rumah tersebut, atau akan diinvestasikan ke mana.

II. Adapun jika tetap ingin mempertahankan tanah tersebut dengan tidak menjualnya, maka untung-ruginya adalah sebagai berikut:

KEUNTUNGANNYA:
- Keluarga Anda bisa memanfaatkan tanah kosong untuk dibisniskan.
- Selama tetap memiliki tanah tersebut, maka potensi kenaikan harga tanah tetap bisa dinikmati.

KERUGIANNYA:
- Sedangkan kerugiannya dengan tetap mempertahankan tanah tersebut adalah hanya sebatas biaya-biaya yang timbul akibat kepemilikan tanah. Misalnya bayar PBB yang jumlah relatif tidak terlalu besar.

Dari analisa untung rugi mempertahankan tanah tersebut, maka keputusan yang diambil sebaiknya dengan pertimbangan sebagai berikut: bagaimana cara agar tanah kosong itu menjadi lebih produktif sehingga bisa menghasilkan income untuk keluarga Anda, karena dengan didiamkan saja juga tidak masalah karena sebenarnya harganya juga akan terus naik. Lingkungan yang sedang berkembang karena adanya universias tersebut juga mendukung kenaikan harga di sekitarnya. Namun jika keluarga Anda memanfaatkannya sebagai ladang bisnis, maka keuntungan yang didapat akan jadi lebih besar.

Nah, dalam merumuskan bisnis apa yang dijalankan, memang harus jeli melihat kebutuhan lingkungan sekitarnya. Misalnya letak tanah tersebut di samping universitas, maka bisnis yang bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa akan banyak diminati.

Seperti bisnis jasa teknologi informasi & komunikasi seperti internet dan wartel, kemudian fotocopy, penjilidan, pengetikan skripsi, sekaligus penjualan alat-alat tulis dan sebagainya. Membuka usaha rumah makan dengan harga terjangkau juga saya rasa peluangnya cukup baik. Bahkan jika mau membuka salon kecantikan dengan harga mahasiswi, saya kira juga akan banyak peminatnya.

Nah, jika saat ini keluarga Anda tidak mempunyai modal dan keahlian untuk membuka usaha-usaha tersebut, maka saran saya adalah bekerjsama dengan pihak lain atau investor yang mau memodali sekaligus mengelola bisnisnya, sedangkan keluarga Anda berlaku sebagai investor juga, namun dalam bentuk penyediaan lahannya saja. Keuntungan yang bisa diambil dengan cara ini adalah bagi hasil usahanya. Alternatif lain adalah dengan mencoba menyewakan tanah keluarga tersebut kepada pihak lain selama jangka waktu tertentu, sesuai kesepakatan, sehingga keuntungannya bisa didapat adalah berupa hasil sewa tanah. (perencanakeuangan.com : Mike Rini-Perencana Keuangan)

1 komentar:

  1. Halo, nama saya Setiabudi, saya telah ditipu 8 Juta karena aku butuh modal besar dari 40 Juta, bisnis saya hancur sampai saya bertemu dengan seorang teman yang memperkenalkan saya dan suami saya ke Mrs Alexandra yang akhirnya membantu kami mendapatkan pinjaman dalam dirinya perusahaan, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan.

    alexandraestherloanltdd@gmail.com
    alexandraestherfastservice@cash4u.com,

    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com informasi atau saran yang perlu Anda ketahui.
    Terima kasih .

    BalasHapus